Jangan berhenti bergerak, hingga kelelahan tak lagi mampu mengejar. Teruslah berlari, hingga kebosanan tak lagi mengikuti. Lanjutkan perjalananmu, hingga keletihan tak lagi menjadi teman. Bertahanlah, hingga kefuturan tak lagi menjadi sahabat. Terus berjaga, hingga kelesuan tak lagi menemani.
2. Menyambut Amanah (KH Rahmat Abdullah)
Sekali lagi, amanah berat terpikul di pundak yang semakin letih. Ini bukan keluhan, penolakan, atau keputusasaan, apalagi mundur ke belakang. Justru, inilah awal pembuktian iman di antara kita. Sambutlah seruan-Nya, karena orang-orang besar lahir dari perjuangan, bukan dari menghindari tantangan.
3. Menjadi yang Terbaik (KH Rahmat Abdullah)
Jadilah pribadi yang paling kokoh dalam sikap, lapang dada, dalam berpikir, luas pandangan, rajin beramal, solid dalam berorganisasi, dan banyak memberi manfaat.
4. Kerendahan Hati (KH Rahmat Abdullah)
Bersikaplah rendah hati seperti bintang yang bersinar di atas riak air, meski jauh di atas langit. Jangan seperti asap yang tampak tinggi, padahal sebenarnya rendah.
5. Perjuangan dan Keabadian (KH Rahmat Abdullah)
Mungkin suatu hari perjuanganmu akan menjadi arus besar yang menggulingkan tirani, meski saat itu kamu mungkin sudah tiada. Ketika pertama kali kamu memulai, kamu hanya sendiri. Namun, itu yang membuatmu abadi, baik di ingatan manusia maupun di surga. Kamu telah melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan orang lain, yakni jihad.
6. Ingat Kebaikan Orang Lain (KH Rahmat Abdullah)
Lupakanlah kebaikan yang pernah kamu lakukan kepada orang lain, tapi jangan lupa kebaikan yang telah orang lain lakukan padamu. Lupakan kesalahan orang lain, tapi jangan lupakan kesalahanmu sendiri.
7. Menjadi Pelita di Kegelapan (Salim A. Fillah)
Kita semua berasal dari tanah, di sekeliling kita pasti ada tanah yang gersang. Mari kita berusaha menjadi rembulan bagi malamnya, embun bagi subuhnya, dan awan teduh di siangnya. Atau, jika kita adalah tanah yang gersang, terimalah setiap sentuhan cinta, seperti karang yang ikhlas ditumbuhi lumut, lalu hancur menjadi hara yang menyuburkan bumi.
8. Berkarya dalam Diam (Salim A. Fillah)
Kadang, para penyeru kebenaran harus seperti kepompong, berkarya dalam diam dan bertahan dalam keterbatasan. Tapi ketika tiba saatnya menjadi kupu-kupu, tak ada pilihan selain terbang, menebarkan kebaikan di antara bunga-bunga, menyebarkan keindahan pada dunia.
9. Pewaris Jejak Kenabian (KH Rahmat Abdullah)
Para ulama, sebagai pewaris nabi, adalah bagian dari kafilah panjang yang akan terus mengisi ruang kehidupan manusia, mempertahankan jejak kenabian dalam setiap zaman.
10. Dakwah adalah Cinta (KH Rahmat Abdullah)
Dakwah adalah cinta, dan cinta meminta segalanya darimu. Mulai dari pikiran, perhatian, bahkan mimpimu di tengah tidurmu. Cinta ini akan menyedot seluruh energi, sampai ke tulang dan dagingmu yang terakhir. Tubuhmu yang renta akan terus bergerak, bahkan saat terasa lelah dan sakit.
11. Kesulitan dalam Dakwah (KH Rahmat Abdullah)
Dakwah bukan tanpa lelah, tanpa kebosanan, atau tanpa rasa sakit. Pejuang risalah selalu menghadapi godaan kefuturan. Rasa sakit itu menjadi teman sepanjang hidup, setiap hari akhirnya menjadi adaptasi. Bahkan, rasa lelah pun lelah untuk mengikis iman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar