CeritaKU "Bagaimana Bisa Aku Melupakan Momen Ini" - MUHAMMAD ASDAR AX09

MUHAMMAD ASDAR AX09

Stay to focus And complete the journey

Video Perpustakaan Dan Masyarakat

Selasa, 05 Mei 2020

CeritaKU "Bagaimana Bisa Aku Melupakan Momen Ini"


"BAGAIMANA BISA AKU MELUPAKAN MOMEN INI"
Oleh : Muh Asdar

            Bagaimana bisa aku melupakan momen ini, senyum, candaan, tertawa bersama bahkan argumentasi kalian yang membuat saya semakin bersemangat. Entah siapa yang merencanakan momen ini, tapi saya bersyukur ada momen seperti ini di akhir-akhir kegiatan. Terkadang kita bisa menjadi siapapun berkat teman-teman kita, sahabat-sahabat kita dimana pun. Bagaimana bisa aku melupakan momen ini, permainan, riyadoh dan focus grup discussion yang dilakukan bersama sangat begitu tertanam kuat di batin ini. Bahkan ingin rasanya mengulang kembali momen ini.
            Entah siapa yang membuat alur kegiatan nya, tapi saya tidak peduli. Apapun alurnya, ukhuwah kami lansung terjalin. Banyak hal yang terjadi ketika mulai pertama berangkat sampai ditempat kegiatan. Saya yang duduk paling belakang melihat sekeliling dan depan saya. Bahwa ini bukanlah sesuatu yang baru. Sayapun tak sadar, mengapa harus saya yang ikut? Ah...jangan pikirkan itu" gumamku. Tibalah kami ditempat tujuan.
            Alhamdulilah, walaupun tempatnya jauh dari hiruk pikuk kota, namun suasananya begitu ramai. Pikirku, "kok rasanya ramai ya, seperti kita berada di suatu tempat wisata". Ya, rasanya beda. Mungkin teman-teman yang lain juga merasakannya. Tak lama kemudian kami disuruh berkumpul, "kayaknya kita mau dibasis (sistem kekerasan)" gumamku lagi. Tapi entahlah semua yang muncul di benakku tidaklah benar. "Ternyata kita akan dibagi kelompok" terdengar riuh suara-suara teman lain. Saya dan teman-teman lain tersenyum "alhamdulillah" dalam hati saya. Malam semakin larut, kami semua disuruh untuk mengumpulkan gadget masing-masing agar nantinya tidak menganggu aktivitas selama proses kegiatan berlansung.
            Dalam hati "bagaimana dengan saya, saya kan kuliah besok?" dengan nada berat hati saya sampaikan kepada panitia. "Tenang saja gadgetnya pasti aman" kata ketua panitia. Terdengar ucapan panitia lain "kalo hilang nanti ketua panitia gantikan". Teman-teman lain pun tertawa semua.
            Pukul 3.15 saya dan teman-teman dibangunkan oleh panitia. “ya Allah, saya masih ngantuk, capek mau tidur lagi” gumamku. Akhirnya sadar dan tak sadar saya tidur kembali, tiba-tiba teman di samping membangunkanku “akhi, bangun sudah mau mulai sholat tahajjudnya”. Sayapun bangun seperti orang yang bangun kesiangan akibat kejar tanda tangan dosen pembimbing. Suasana malam itu sangat hikmat, namun berbeda dengan saya. Saya merasakan inikah rasanya bersama dengan orang-orang yang selalu mengingat Allah dalam setiap waktumya. Hati siapa yang tidak tersentuh dengan lantunan merdu suara imam sholat tahajjud malam itu dan suasana yang begitu khidmat bak seorang yang melaksanakan ijab qabul.
            Waktu tahajjud semakin berlalu, mulailah masuk waktu subuh. Ada yang unik pada kegiatan ini, saya dan teman-teman yang lain dibagi dalam setiap waktu sholat wajib. Masing - masing anggotanya ada yang ditunjuk menjadi imam dan ada yang ditunjuk untuk mengumandangkan azan. Ya mau diapalagi semua ini bukan karena terpaksa, kareana ini adalah kewajiban kita.
            Mentari pagi mulai menyingsing di ufuk timur tempat kami dan tetes embun mulai berjatuhan diantara dedaunan yang hijau. Di sela-sela dzikir pagi yang kami lakukan, akhirnya kegiatan yang saya tunggu-tunggu tiba. “wah..akhirnya kita riyadoh teman-teman” dengan nada semangat. Panitia menyampaikan “silahkan kalian ganti pakaian dan setelah itu kalian berkumpul”. Sahut-sahut suara teman dikejauhan “adakah suguhan kopi atau semacamnya lah”. Gumamku dalam hati “lah ini anak, kan kita mau riyadoh kenapa bahas kopi”. Sederet candaan dan gurauan dari teman-teman menambah suasana menjadi lebih cair pada kegiatan kali ini.
            Eitszzz... jangan dulu, ini baru hari pertama rangkaian kegiatan kami. Jadi masih banyak gurauan dan candaan teman-teman yang akan saya ceritakan dalam tulisan saya ini.
            Waktu riyadoh pun dimulai, panitia membuka dengan  doa dan dilanjutkan pemanasan fisik sebelum olahraga. “Siapa yang bisa pimpin didepan untuk pemanasan?” ucap salah seorang panitia, “biasanya anak jurusan olahraga yang tau kalau masalah begini” sahut panitia lain. Saya dan teman-teman kebingungan siapa diantara kita yang dari jurusan olahraga?. Ternyata memang ada, kegiatan kali ini sungguh sangat komplit walaupun tak sekomplit ayam geprek spesial, hehehe....
            Menit demi menit berlalu akhirnya waktu riyadoh selesai. Saya yang olahraganya dengan lari dan teman-teman lain bermain futsal, tanpa sadar saya sudah jauh dari keramaian tadi. Saya yang berkata pada teman “eh, kayaknya kita sudah ditinggalkan, klo kita lihat tempat tadi sudah kosong”. Mau bagaimanapun saya tidak bisa pungkiri kalo saya sudah terlalu jauh berlari (asalkan tidak lari dari kenyataan, hehehe).  Saya dan teman tadi berlari lagi balik ketempat berkumpul semula dengan harapan semoga tidak dapat hukuman.
            Alhamdulillah, semua pikiran itu lagi tidak benar. “Maka nikmat Tuhanmu yang mana kamu dustakan”, seandainya saya tidak pernah membaca ayat ini mungkin saya termasuk orang yang tidak mensyukuri nikmat-Nya. Di tambah dengan Surah Ibrahim ayat 7 "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Bukankah setiap yang terjadi di alam ini sudah tercatat dalam al quran dan sunnah Rasulullah.
            Tapi ada sesuatu yang sulit saya lupakan, saya datang paling terakhir dan saya juga tidak kebagian snack dan kue. Eitzz, jangan berpikir aneh dulu, di tengah-tengah kepenatan saya dan teman tadi. Ada sesuatu yang begitu patut kita hargai, tanpa kami minta “sudah habis ya kuenya?” ucap ketua panitia. Walapun kami sama-sama lelah tapi berbeda dengan ketua panitia yang rela membeli roti untuk kami yang tidak kebagian. Walaupun kalau kita pikir tempat untuk membelinya lumayan jauh dari tempat kegiatan kami.  Dari sini bisa mengambil pelajaran bahwa menjadi seorang pemimpin bukan hanya sekedar memerintah, tapi lebih dari itu tugas sebenarnya adalah bagaimana agar yang dipimpinnya bisa sejahtera dan bahagia. Ini adalah tugas utama seorang pemimpin.
            Setelah kepenatan kami hilang, tiba-tiba panitia lain menyampaikan “yang belum mandi silahkan ke kamar mandi!” tegas kordinator acara. Maklum kamar mandinya cuman 2 wajar saja kalo paniti tegas, karena harus antri siapa cepat dia yang mandi duluan. Begitulah aturannya. Waktu mandi semua teman-teman telah selesai, kami semuanya bersiap-siap untuk menerima materi.
            Bisa kita bayangkan, setelah riyadoh, mandi sampai menerima materi semuanya dibilang tidak ada waktu untuk santai-santai dengan  yang tidak bermanfaat. Kami semua tidak merasa bahwa mengikuti kegiatan adalah sebuah paksakan, namun ada yang perlu kita ambil pelajaran bahwa setiap aktivitas dengan mengikut sertakan Allah dalam kegiatan kita, in syaa Allah tidak akan sia-sia.
            Lantas, bagaimana bisa aku melupakan momen ini? Setelah menerima materi, kami semua kembali ketempat untuk mengikuti kegiatan selanjutnya (tempat kami dipisah ikhwan dan akhwat, namun ketika pemberian materi maka kami ikhwan akan ke tempat peserta akhwat karena tempat mereka strategis). Kami semua bersiap-siap untuk sarapan, sarapan kali ini terbilang cukup romantis bak Rasulullah dan Ibunda Aisyah yang makan sepiring bersama. Masya Allah bukan, kami semua merasakan pengalaman baru. Setelah sarapan ini kami bersiap untuk melaksanakan kewajiban kita sebagai umat islam yaitu sholat.
            Setelah menunaikan sholat dzuhur kami semua bersiap untuk kegiatan selanjutnya, yaitu Focus Grup Discussion. Sangat seru ketika mentor melemparkan sebuah pernyataan dan kami semua disuruh untuk memberikan pendapatnya masing-masing mengenai pernyataan tersebut. Pendapat demi pendapat telah banyak keluar, walaupun ada beberapa sanggahan. Yah namanya pendapat pasti ada yang ada yang benar, namun kita kembalikan semuanya pada mentor. Sehingga tidak ada perdebatan lagi yang muncul. Inti dari FGD ini adalah membuat kita sadar bahwa dengan duduk melingkar dan menentukan topik pembahasan dapat menambah pengetahuan kita dengan cara saling bertukar pemikiran.
            Alhamdulillah waktu sore mulai tiba, kami siap-siap untuk melaksanakan dzikir sore bersama teman-teman dan panitia lain. Setelah beberapa hari mengikuti kegiatan ini, hari terakhir adalah momen yang paling mengharukan sekaligus membuat sebuah suasana pertemuan menjadi sebuah perpisahan, bagaimana bisa kami yang awalnya dipertemukan dalam sebuah kegiatan harus juga dipisahkan dengan akhir kegiatan ini. Awalnya saya terharu, namun kami  semua saling menguatkan bahwasanya perpisahan ini bukanlah akhir ukhuwah kita, ini adalah sebuah pondasi ukhuwah kita yang pertama. Setelah kegiatan ini selesai mari kita saling mengingatkan dalam kebaikan, saling mendukung, saling menebar kebaikan dan saling merangkul semuanya. Apalah artinya ukhuwah jika kita tak saling mengingatkan, apalah artinya ukhuwah jika kita tidak saling mendukung dan apalah artinya ukhuwah jika kita tak saling merangkul. Kita adalah generasi pejuang dengan semangat kolaborasi yang di usung saat merencanakan sebuah projek dakwah baru. Namun apalah artinya projek ini jika kita tak saling merangkul. Saya harap teman-teman bisa menjadi generasi pejuang dakwah kolaborasi di barisan terdepan. In syaa Allah.
             Inilah yang membuat saya untuk sulit melupakan momen ini, ada banyak kegiatan lagi yang masih berkesan untuk saya tuliskan lagi, namun ada beberapa kendala yang membuat saya untuk melanjutkannya. Mudah-mudahan siapapun membaca tulisannya saya ini bisa membayangkan apa yang telah saya tuangkan dalam tulisan ini. Ngomong-ngomong tempat kegiatan kami di sekolah alam kendari.
            Akhir kalimat, semua orang bisa menjadi apapun berkat teman-teman kita dan sahabat-sahabat kita.



Tulisan ini dibuat, 14 Maret 2020
SEMOGA BERMANFAAT TEMAN-TEMAN,



2 komentar: