"Gairah Cinta dan Kelesuan Ukhuwah"
oleh: Muhammad Asdar
Mengurai Makna Ukhuwah
Ukhuwah, atau persaudaraan, adalah konsep fundamental dalam Islam yang mempromosikan cinta dan solidaritas di antara umat Muslim. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudara kamu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10)
Namun, dalam praktiknya, sering kali kita menyaksikan adanya kelesuan dalam ukhuwah ini. Gairah cinta yang seharusnya menyatukan kita, sering kali meredup. Ust. KH. Rahmat Abdullah, seorang ulama terkemuka, dan Al-Hasan Al-Bashri, seorang tabiin yang dihormati, memberikan banyak panduan tentang bagaimana menjaga dan memperkuat ukhuwah dalam menghadapi berbagai tantangan.
Gairah Cinta Menurut Ust. KH. Rahmat Abdullah
Ust. KH. Rahmat Abdullah sering menekankan bahwa cinta yang sejati dalam Islam harus didasari oleh kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Beliau mengingatkan kita akan sabda Rasulullah SAW:
"Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)
Beliau percaya bahwa ukhuwah yang kuat dan sehat dimulai dari niat yang tulus untuk mencintai karena Allah. Dengan niat tersebut, hubungan antar sesama akan lebih kokoh dan penuh dengan pengertian serta dukungan yang tulus.
Cinta Sebagai Landasan Ukhuwah
Ust. KH. Rahmat Abdullah mengajarkan bahwa cinta adalah landasan dari ukhuwah. Dalam pandangannya, cinta yang tulus mampu menghilangkan perbedaan dan menciptakan persatuan yang kuat di antara umat. Beliau menekankan bahwa cinta sejati melibatkan pengorbanan dan kesabaran dalam hubungan.
Cinta yang Mendalam dan KonsistenBeliau juga menyoroti pentingnya menjaga konsistensi dalam mencintai. Cinta yang mendalam bukan hanya terlihat dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan sehari-hari. Cinta yang konsisten akan membangun ukhuwah yang solid dan mampu bertahan dalam berbagai situasi.
Ust. KH. Rahmat Abdullah sering menekankan kepedulian terhadap kesejahteraan sesama sebagai bentuk nyata dari cinta. Beliau percaya bahwa kepedulian ini memperkuat ikatan ukhuwah dan menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik.
Kelesuan Ukhuwah: Sebuah Realita yang Menyedihkan
Kelesuan ukhuwah seringkali disebabkan oleh lemahnya iman dan ketidaksadaran akan pentingnya persaudaraan. Ust. KH. Rahmat Abdullah sering mengingatkan umat tentang bahaya dari perpecahan dan iri hati. Dalam hadist, Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah kalian saling membenci, janganlah saling cemburu, dan janganlah saling membelakangi. Jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Muslim)
Al-Hasan Al-Bashri juga memberikan nasihat bijak tentang persaudaraan. Ia mengatakan:
"Saling mencintai dan menghormati sesama Muslim adalah bagian dari iman yang sempurna. Jika salah satu dari kalian tidak merasakan kasih sayang terhadap saudaranya, maka dia belum sempurna imannya."
Al-Hasan Al-Bashri mengamati bahwa kelesuan ukhuwah sering terjadi akibat ketidakpedulian terhadap sesama. Dalam pandangannya, kurangnya perhatian dan empati dapat merusak hubungan dan menyebabkan keterputusan ukhuwah.
Beliau mengajarkan bahwa silaturahmi adalah cara yang efektif untuk menjaga kekuatan ukhuwah. Silaturahmi bukan hanya sekedar kunjungan, tetapi juga melibatkan upaya untuk menjaga hubungan yang baik dan saling mendukung.
Kehidupan yang Berlandaskan TaqwaUst. KH. Rahmat Abdullah dikenal dengan teladan ukhuwahnya. Dalam sebuah ceramah, beliau bercerita tentang seorang Muslim yang hidup dalam kesulitan. Meskipun bukan orang yang dikenal dekat, beliau memberikan bantuan dengan penuh keikhlasan. Kejadian ini mengajarkan betapa pentingnya menyebarkan kebaikan tanpa memandang siapa yang akan menerima.
Kisah lain yang menyentuh adalah saat beliau menghadapi perbedaan pendapat dalam sebuah forum dakwah. Alih-alih memperuncing perbedaan, beliau memilih untuk mencari titik temu dan mengedepankan ukhuwah. Hal ini menunjukkan bahwa ukhuwah tidak hanya berbicara tentang cinta, tetapi juga tentang pengertian dan saling menghormati.
Ust. KH. Rahmat Abdullah sering mengungkapkan pesan-pesan yang menyentuh tentang ukhuwah. Salah satunya adalah:
"Ukhuwah itu bukan berarti kita selalu sepakat dalam segala hal, tapi bagaimana kita tetap saling mencintai meskipun ada perbedaan."
Pesan ini mengingatkan kita bahwa persaudaraan sejati dalam Islam bukanlah tentang keseragaman, tetapi tentang bagaimana kita dapat tetap saling mendukung dan memahami satu sama lain meskipun memiliki pandangan yang berbeda.
Al-Hasan Al-Bashri juga pernah berkata:
"Barang siapa yang tidak memiliki saudara seiman yang mencintainya, maka ia seperti orang yang berjalan tanpa pelindung."
Kata-kata ini menggambarkan betapa pentingnya memiliki saudara seiman yang mendukung dan mencintai kita dalam setiap keadaan.
Gairah cinta dan ukhuwah adalah elemen penting yang harus senantiasa dijaga dalam kehidupan umat Islam. Melalui pemikiran dan teladan Ust. KH. Rahmat Abdullah, serta nasihat bijak dari Al-Hasan Al-Bashri, kita diingatkan untuk terus memperkuat hubungan persaudaraan yang didasari oleh kecintaan kepada Allah. Meskipun terdapat perbedaan, semangat untuk saling mendukung dan mencintai harus selalu dikedepankan. Dengan menjaga ukhuwah, kita dapat membangun komunitas yang kuat, harmonis, dan saling mendukung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar